Menurut Bjarne Strousrup dalam sebuah papernya yang berjudul What "is Object oriented programming?" pradigma dalam OOP adalah "Tentukan kelas yang kita inginkan, lengkapi sederetan operasi unutk setiap kelas, tentuka struktur secara eksplisit dengan pewarisan".
Procedural language Programming berorientasi pada aksi, sedangkan object oriented programming berorientasi pada objek.
Pemrograman terstrukutr tradisional terdiri atas perancangan struktur data dan memanipulasinya dengan fungsi-fungsi dengan suatu cara tertentu yang secara teori bisa berhenti. Fungsi-fungsi ini yang biasa kita kenal dengan algoritma. Nicklaus wirth, memberikan judul bukunya Algorithms + Data Structures = Programs. Dari judulnya, secara tidak langsung beliau mengatakan bahwa algoritma dahulu, struktur data kemudian. pada awalnya, pikirkan dahulu bagaimana memanipulasi data, baru kemudian menentukan struktur data apa yang tepat digunakan agar manipulasinya menjadi mudah. OOP membalik urutan tersebut dengan merancang struktur data diawal, baru kemudian mencari algoritma terbaik untuk memanipulasi data.Kata kunci Procedural Programming adalah dekomposisi masalah menjadi banyak fungsi. Cara ini cukup efektif untuk masalah kecil dan sederhana, namun untuk masalah yang jauh lebih besar, pendekatan dengan kelas/objek memberikan manfaat lebih. pertama, kelas menyediakan mekanisme pengelompokkan yang memudahkan bagikita. Sebuah program yang membutuhkan 2000 fungsi mungkin hanya membutuhkan 100 kelas dengan masing2 kelasmemiliki rata-rata 20 operasi. kelas menyembunyikan (mengenkapsulasi) representasi data dari semua kode program kecuali operasinya saja. Jika sebuah bug program mengacaukan sebuah item data, lebih mudah mencari penyebabnya diantara 20 operasi daripada 2000 fungsi.
Sumber : buku dari pascal ke java.
0 comments:
Post a Comment