May 1, 2010

Antara Softskill dan Korupsi

Hubungan antara softskill dengan korupsi? memang ada ya? mungkin kali ini saya akan sedikit membahas tentang hal ini, khususnya dari dalam hal perilaku.

Lalu apa itu Soft skill?
Menurut Wikipedia Soft skill adalah istilah sosiologis yang berhubungan dengan seseorang "EQ" (Emotional Intelligence Quotient), sifat kepribadian, keterampilan sosial, komunikasi, bahasa , kebiasaan pribadi, keramahan, dan optimisme yang menjadi ciri hubungan dengan orang lain. Soft skill melengkapi Hard skill (bagian dari seseorang IQ), yang merupakan persyaratan pekerjaan dari pekerjaan dan kegiatan lainnya.
Keterampilan EQ seseorang merupakan bagian penting dari kontribusi masing-masing untuk keberhasilan sebuah organisasi . Terutama organisasi-organisasi yang berhubungan dengan pelanggan secara face to face umumnya lebih berhasil jika mereka melatih staf mereka untuk menggunakan keterampilan ini.

Sedangkan Korupsi menurut Wikipedia adalah perilaku pejabat publik, baik politikus/politisi maupun pegawai negeri, yang secara tidak wajar dan tidak legal memperkaya diri atau memperkaya mereka yang dekat dengannya, dengan menyalahgunakan kekuasaan publik yang dipercayakan kepada mereka.

Sekarang saya mencoba untuk membandingkan perilaku antara pelaku softskill dengan pelaku korupsi, karena dalam hal ini terdapat suatu kesamaan menurut saya, yaitu sama-sama melakukan tindakan kerjasama, dalam soft skills sangat dibutuhkan kerja sama antar anggota/organisasi, sedangkan korupsi pasti juga melakukan kerja sama atau kongkalikong agar(berharap) tindakan korupsinya itu berjalan dengan lancar.

Menurut UNESCO, tujuan belajar yang dilakukan oleh peserta didik harus dilandaskan pada 4 pilar yaitu learning how to know, learning how to do, learning how to be, dan learning how to live together. 2 landasan yang terakhir mengacu pada kemampuan mengaktualkan dan mengorganisir berbagai kemampuan yang ada pada masing-masing individu dalam suatu keteraturan sistemik menuju suatu tujuan bersama. Maksudnya bahwa untuk bisa menjadi seseorang yang diinginkan dan bisa hidup berdampingan bersama orang lain baik di tempat kerja maupun di masyarakat maka harus mengembangkan sikap toleran, simpati, empati, emosi, etika dan unsure psikologis lainnya. Inilah yang disebut dengan Soft Skill.


Lihat kalimat terakhir yang saya jadikan italic pada paragraf diatas, disini sudah jelas perbedaan antara perilaku pelaku soft skills dengan pelaku korupsi, dalam soft skill seseorang diharapkan dapat hidup berdampingan bersama orang lain, dan dapat mengembangkan sikap toleran, simpati, empati, emosi ,etika dan unsur psikologis lainnya, sedangkan pelaku korupsi melupakan semua sikap yang saya sebut diatas, mereka hanya mementingkan diri sendiri, tanpa memikirkan orang lain, memang antara pelaku korupsi melakukan kerja sama, tetapi kerja sama dalam keburukan yaitu kongkalikong untuk korupsi.
Jadi jika boleh saya mengatakan ini, maka menurut saya para pelaku korupsi itu adalah orang yang TIDAK PUNYA SIKAP TOLERAN, SIMPATI, EMPATI, DAN ETIKA. Jadi untuk apa memperkerjakan orang seperti ini? Semoga saja para pelaku korupsi tergerak hatinya dan bertaubat, dan juga semoga kita semua  selalu menjauhi hal-hal yang dilarang oleh Agama, aamiin.

sumber:
http://id.wikipedia.org/wiki/Korupsi
http://en.wikipedia.org/wiki/Soft_skills
http://arizkaseptiani.wordpress.com/2010/04/28/korupsi-vs-softskill/

Gembel

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation.

0 comments:

 

Copyright @ 2013 Gembel-IT.

Designed by Templateiy & CollegeTalks